blog ini merupakan blog pribadi saya.

Blogroll

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Friday, December 15, 2017

MAKALAH KEGIATAN STUDY TOUR MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM ASIA AFRIKA BERKONSEP PENDIDIKAN



MAKALAH KEGIATAN STUDY TOUR
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM ASIA AFRIKA BERKONSEP PENDIDIKAN 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan KaruniaNya, kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang ”STUDY TOUR MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA DAN MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BERKONSEP PENDIDIKAN” ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan siswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan kami di masa yang akan datang.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini,dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta  para  pembimbing kami ucapkan terima kasih.
                                                                
                                                                                 Ciamis,  Februari 2017
                                                                                              Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

                   Karya Wisata atau study tour adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata kami laksanakan, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
                   Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi kelas VIII SMP 1 Sepatan. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan study tour ini.
                   Adapun objek wisata yang penulis tuju adalah Museum Geologi merupakan salah satu objek wisata yang cocok sekali untuk di jadikan study pengamatan, karena museum memiliki sejarah di Indonesia yang tepat bagi pelajar untuk diamati oleh pelajari SMPN 1 Sepatan. Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada study tour.    Museum ini banyak sekali peninggalan-peninggalan jaman Purba Kala yang sangat bermanfaat. “Paris Van Java” adalah sebutan bagi kota Bandung karena di ibaratkan sebagai parisnya Indonesia. Keindahan pemandangan alam serta bangunan-bangunan bersejarah di Kota Bandung sangat memikat para wisatawan untuk mengunjunginya dan banyak nilai manfaat yang positif, oleh karena itu penulis mengambil judul karya tulis “MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP PENDIDIKAN”. Penulis mengharapkan dari adanya penulisan karya tulis ini diharapkan pembaca terdorong untuk bisa lebih mencintai bangsa Indonesia tercinta.



1.2     Rumusan Masalah
                   Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.             Apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?
2.             Dimanakah letak Museum Pos Indonesia ?
3.             Peningggalan sejarah apa saja yang terdapat di Museum Pos Indonesia?
4.             Apa sejarah dari Museum Sri Baduga ?
5.             Apa sajakah yang terdapat pada Museum Sri Baduga ?

1.3     Tujuan Penulisan
          Adapun tujuan penulisan dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1.             Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2.             Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi
3.             Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.
4.             Berlatih membuat makalah.
5.             Menambah pengalaman dan pengembangan bakat.
6.             Membiasakan/menanamkan kebiasaan menulis dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.



  
BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1     Pengertian Museum
                   Menurut Wikipedia bahwa museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
                   Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
                   Sedang menurut ICOM (International Council of Museum) dalam musyawarah ke II di Copenhagen 14 Juni 1974 merumuskan: ‘a museum is non profit making, permanent institution in service of society and of its development, and open the public, which aquires, conserves, communicates, and exhibit for purpose of study, education and enjoyment, material evidence of human and enviroment’.
                   Definisi tersebut menjelaskan bahwa museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, dan perkembangannya, terbuka untuk umum yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi, barang pembuktian manusia dan lingkungannya.
                  
                   Melengkapi pengertian museum seperti yang telah diuraikan diatas, ICOM menjelaskan bahwa museum meliputi:
Ø   Lembaga-lembaga konservasi dan ruangan-ruangan pameran yang secara ketat diselenggarakan oleh perpustakaan dan pusat-pusat kearsipan;
Ø   Peninggalan dan tempat-tempat alamiah, arkeologi dan etnografis, peninggalan dan tempat bersejarah yang mempunyai corak museum, karena kegiatan-kegiatannya dalam hal pengadaan, perawatan dan komunikasinya dengan masyarakat;
Ø   Lembaga-lembaga yang memamerkan makhluk-makhluk hidup seperti, kebun tanaman dan binatang, aquarium, dsb;
Ø   Suaka alam;
Ø   Pusat-pusat pengetahuan dan planetarium.
          Berpijak pada definisi di atas, maka tugas museum sebagai berikut :
Ø   Mengumpulkan benda-benda koleksi, merawat dan mengawetkannya, memamerkan benda-benda koleksi, serta menghubungkannya;
Ø   Kepada pengunjung dengan berbagai cara, baik berupa buku terbitan, ceramah, seminar, diskusi, dan lomba yang berhubungan dengan museum;
Ø   Mengadakan bimbingan edukatif cultural kepada siswa dan masyarakat.
.
2.2     Sejarah Museum
                   Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
                   Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksinya di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia.

2.3     Manfaat Museum
                   Definisi museum dewasa ini Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Musem mempunyai manfaat sebagai berikut:
a)      Museum sebagai media pembelajaran sejarah
b)      Dalam museum tersebut terdapat koleksi dari  zaman ke zaman .
c)      Melalui kelengkapan koleksi dalam berbagai museum tesebut kita dapat  mengetahui sejarah bangsa kita.
d)     Museum atau gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno dari seluruh pelosok negeri kita ini.

2.4  Fungsi Museum
                   Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu :
          Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan   kegiatan sebagai berikut :
1.             Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
2.             Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
3.             Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
4.             Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian.
5.             Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.
6.             Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
BAB III
PEMBAHASAN

6.1.    MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

                   Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang sudah menjadi bangunan bersejarah di kota Bandung, sehingga menarik minat banyak wisatawan. Museum yang dilindungi dan dirawat oleh pemerintah ini dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan sempat direnovasi dengan dana bantuan dari Jepang sehingga saat ini tetap dalam kondiri baik sebagai tempat wisata yang layak dikunjungi di Bandung. Setelah renovasi, Museum Geologi Bandung dibuka kembali oleh Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
                   Selain sering mendapatkan kunjungan wisata, Museum Geologi Bandung juga sering kali menjadi tempat tujuan study tour sekolah-sekolah yang berlokasi di kota Bandung dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan koleksi yang dimiliki Museum Geologi Bandung sangat berguna untuk pendidikan serta mempunyai nilai-nilai sejarah kehidupan dan pelestarian alam yang sangat mendidik. Koleksi yang dimiliki oleh Museum Geologi Bandung yaitu bebatuan, fosil, dan mineral. Di tempat ini pengunjung juga dapat mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan bencana alam, bumi, pemanfaatan sumber daya dengan benar, cara mengolah energi, dan lain-lain.
                   Museum Geologi Bandung dari luar terlihat seperti gedung pada umumnya, namun di dalamnya menyimpan banyak sekali benda menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat wisata lain. Museum ini dibagi menjadi 2 lantai dengan fungsi dan koleksi yang berbeda-beda pada setiap lantai dan ruangannya. Ada apa saja di museum yang dirancang oleh arsitek Belanda ini?
Lantai 1 Museum Geologi Bandung
          Lantai 1 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 ruangan yang berbeda, yaitu ruangan tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:
Ø   Animasi kegiatan geologi dan kegiatan museum dalam layar lebar
Ø   Pelayanan informasi museum
Ø   Pelayanan pendidikan dan penelitian
Isi ruang barat:
Ø   Hipotesis terjadinya bumi
Ø   Sistem tata surya
Ø   Tatanan tektonik regional
Ø   Maket pergerakan lempeng-lempeng aktif kulit bumi
Ø   Keadaan geologi Indonesia
Ø   Fosil manusia purba
Ø   Sejarah evolusi manusia menurut teori evolusi Darwin
Ø   Berbagai jenis bebatuan: batuan beku, sedimen, dan malihan
Ø   Pemetaan sumber daya mineral di Indonesia
Ø   Berbagai jenis peralatan dan perlengkapan lapangan
Ø   Sarana pemetaan dan penelitian
Ø   Hasil akhir kegiatan, misalnya peta geologi, geofisika, geomorfologi, gunung api, seismotektonik dan lain-lain
Ø   Pertunjukkan keadaan gunung berapi aktif di Indonesia, misalnya: Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Krakatau, Gunung Merapi, dan lain-lain.
Ø   Bebatuan hasil kegiatan gunung api

Isi ruang timur:
Ø   Sejarah perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup yang mendiami planet bumi dari masa primitif sampai dengan masa modern
Ø   Fosil dinosaurus Tyrannosaurus Rex Osborn
Ø   Kumpulan tengkorak manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia
Ø   Artefak yang digunakan manusia purba, mencerminkan perkembangan kebudayaan dari waktu ke waktu
Ø   Sejarah pembentukan Danau Bandung
Ø   Fosil ikan dan ular yang ditemukan dalam lapisan tanah Danau Bandung
Ø   Artefak yang ditemukan di pinggir Danau Bandung
Ø   Informasi proses pembentukan fosil
Ø   Informasi proses pembentukan batubara dan minyak bumi
Ø   Informasi keadaan lingkungan purba

Lantai 2 Museum Geologi Bandung
          Lantai 2 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:
Ø   Maket tambang emas paling besar di dunia yang berlokasi di Irian Jaya
Ø   Bebatuan asal Papua (Irian Jaya)
Ø   Miniatur pengeboran minyak bumi
Ø   Miniatur pengeboran gas bumi
Isi ruang barat:
          Ruangan untuk staf Museum Geologi Bandung
Isi ruang timur:
Ø   Informasi manfaat dan kegunaan batu mineral bagi manusia
Ø   Gambar penyebaran sumber daya mineral di Indonesia
Ø   Rekaman kegiatan eksplorasi sumber daya mineral
Ø   Rekaman kegiatan eksploitasi sumber daya mineral
Ø   Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara tradisional
Ø   Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara modern
Ø   Cara mengolah mineral dan energi
Ø   Informasi berbagai jenis bahaya geologi misalnya tanah longsor, letusan gunung api, dan lain-lain
Ø   Informasi aspek positif geologi yang berkaitan dengan gunung api
Ø   Penjelasan cara memanfaatkan sumber daya air
Ø   Penjelasan pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya alam

Lokasi Museum Geologi Bandung
                   Museum Geologi Bandung beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 57, Bandung. Lokasi museum ini sangat mudah dicapai karena berada di tengah kota dan banyak kendaraan umum yang lewat. Bila Anda ingin menggunakan kendaraan umum, maka Anda bisa menaiki angkot dengan nomor 10. Angkot yang bewarna kuning – hijau ini memiliki rute Stasiun Hall – Sadang Serang. Bila menaiki angkot ini, mintalah untuk turun di pertigaan Masjid Pusdai, kemudian setelah turun Anda harus menaiki angkot nomor 05 bewarna hijau – hitam. Angkot ini mempunyai rute Cicaheum – Ledeng dan melewati Museum Geologi Bandung. Museum Geologi Bandung terletak dekat dengan Gedung Sate, salah satu ikon kota Bandung.

6.2.    MUSEUM POS INDONESIA
         
                   Museum Pos Indonesia telah ada sejak masa Hindia Belanda dengan nama Pos Telegraph dan Telepon (PTT). Pada tahun 1931 telah dibuka Museum PTT yang terletak di bagian sayap kanan bawah Gedung Kantor Pusat PTT, Jalan Cilaki, nomor 55, Bandung, (sekarang nomor 73). Atau tepatnya di sayap timur gedung pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang lebih terkenal dengan Gedung Sate. Pada 27 September 1983, Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi meresmikan PTT menjadi Museum Pos Indonesia.
                   Koleksi museum ini terdiri atas prangko-prangko dari Indonesia dan berbagai negara yang sangat bersejarah, dengan jumlah mencapai 131.000.000 keping perangko dan 200 koleksi peralatannya, yakni berupa timbangan paket, alat cetak perangko, surat-surat berharga, armada pengantar surat, dan lain sebagainya. Selain menyimpan peninggalan pos tersebut dalam ruang pamer, Museum ini juga memiliki ruang social center yang dapat diperuntukan bagi aneka kegiatan.
                   Dikelola secara swasta di bawah naungan PT. Pos Indonesia Persero. Sebagian koleksi prangko dipajang dalam papan-papan kayu yang dilindungi kaca sehingga bisa dinikmati langsung.Tetapi, ada sebagian koleksi yang hanya bisa dilihat dengan bantuan petugas sebab koleksi itu ditempel pada papan-papan yang disatukan secara vertikal. Sekilas papan-papan yang disatukan itu seperti lemari kayu dengan ukuran 1,5 x 1 x 2,5 meter.
6.3.    MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

(Gambar 1.3. Museum Konferensi Asia Afrika)

                   Museum Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu museum yang berada di kota Bandung. Terletak di Jl.Asia Afrika No.65. Museum ini merupakan memorabilia Konferensi Asia Afrika. Museum ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gedung Merdeka. Secara keseluruhan Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai tempat sidang utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum Konferensi Asia Afrika sebagai tempat memorabilia Konferensi Asia Afrika.

                   Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia. Semua itu merupakan prestasi besar yang dicapai oleh bangsa-bangsa Asia Afrika.

                   Jiwa dan semangat Konferensi Bandung telah berhasil memperbesar volume kerja sama antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika, sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam hubungan percaturan internasional meningkat dan disegani. Dalam rangka membina dan melestarikan hal tersebut, adalah penting dan tepat jika Konferensi Asia Afrika beserta peristiwa, masalah, dan pengaruh yang mengitarinya diabadikan dalam sebuah museum di tempat konferensi itu berlangsung, yaitu di Gedung Merdeka di Kota Bandung, kota yang dipandang sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi bangsa-bangsa Asia Afrika. Sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M., sering bertemu muka dan berdialog dengan para pemimpin negara dan bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut beliau sering mendapat pertanyaan dari mereka tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Berulang kali pembicaraan tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi Kota Bandung dan Gedung Merdeka.

                   Terilhami oleh hal tersebut serta kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika, maka lahirlah gagasan beliau untuk mendirikan Museum Konperensi Asia Afrika di Gedung Merdeka ini. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika (1980) yang dihadiri antara lain Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata gagasan itu mendapat sambutan baik, termasuk dari Presiden RI Soeharto. Gagasan pendirian Museum Konperensi Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, bekerja sama dengan Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh PT. Decenta, Bandung. Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 24 April 1980 sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika. GEDUNG MERDEKA (Tempat Berlangsungnya Konferensi Asia Afrika). Tahun 1895 Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung, dibangun pertama kali pada tahun 1895 sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Eropa, terutama Belanda, yang tinggal di Bandung dan sekitarnya. Banyak di antara mereka adalah pengusaha kebun teh dan opsir Belanda. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama Societeit Concordia pada tanggal 29 Juni 1879. Tujuannya adalah "de bevordering van gezellig verkeera". Sebagai tempat pertemuan, sebelumnya mereka biasa berkumpul, duduk-duduk sambil minum teh, di Warung De Vries.

                   Selanjutnya (1895) mereka pindah ke gedung di seberang Warung De Vries, yang diberi nama Concordia, dengan luas tanah 7.983 meter persegi. Pada tahun tersebut tempat ini hanya berupa bangunan sederhana, yang sebagian dindingnya terbuat dari papan dan penerangan halamannya memakai lentera minyak tanah. Bangunan ini berada di sudut jalan "Groote Postweg" (sekarang Jalan Asia Afrika) dan "Bragaweg" (sekarang Jalan Braga). Sisi sebelah kanannya berdekatan dengan kali Tjikapoendoeng (Cikapundung) yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon rindang. TAHUN 1921 Gedung Societeit Concordia dibangun kembali pada tahun 1921 dengan gaya arsitektur modern (Art Deco) yang fungsional dan lebih menonjolkan struktur oleh perancang C.P. Wolff Schoemaker. Gedung ini berubah wajah menjadi gedung pertemuan "super club" yang paling mewah, lengkap, eksklusif, dan modern di Nusantara. Lantainya terbuat dari marmer buatan Italia. Ruangan-ruangan tempat minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout. Penerangannya menggunakan lampu-lampu hias kristal. Ruangan-ruangan dalam gedung cukup memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pertunjukan kesenian. Luas seluruh tanahnya 7.500 m2.

                   Tahun 1940 Societeit Concordia kembali mengalami perombakan pada tahun 1940 dengan gaya arsitektur International Style dengan bantuan arsitek A.F. Aalbers. Bangunan gaya arsitektur ini bercirikan dinding tembok plesteran dengan atap mendatar, tampak depan bangunan terdiri dari garis dan elemen horizontal, sedangkan bagian gedung bercorak kubistis. Pada masa pendudukan tentara Jepang (1942-1945), Gedung Societeit Concordia berganti nama menjadi Dai Toa Kaikan dan difungsikan sebagai pusat kebudayaan. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, gedung tersebut dijadikan markas para pemuda Indonesia di Bandung guna menghadapi tentara Jepang yang tidak bersedia menyerahkan kekuasaannya.

                   Sekitar tahun 1949, sejak pemerintahan pendudukan, Gedung Societeit Concordia diperbaiki dan difungsikan kembali sebagai Societeit Concordia, tempat pertemuan orang-orang Eropa (termasuk juga beberapa orang Indonesia). Di gedung ini kembali seperti biasa diselenggarakan lagi pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum lainnya. TAHUN 1955 Sehubungan dengan keputusan pemerintah Indonesia (1954) yang menetapkan Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Societeit Concordia terpilih sebagai tempat berlangsungnya konferensi. Hal ini disebabkan gedung tersebut adalah gedung tempat pertemuan umum yang paling besar dan paling megah di Bandung. Selain itu lokasinya berada di tengah-tengah kota dan berdekatan dengan hotel terbaik, yaitu Hotel Savoy Homann dan Preanger.

                   Sejak awal tahun 1955, Gedung Societeit Concordia mulai dipugar untuk disesuaikan kegunaannya sebagai tempat penyelenggaraan konferensi bertaraf internasional. Pemugaran gedung ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Barat yang dipimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso. Menjelang konferensi (7 April 1955), gedung ini diganti namanya oleh Presiden Soekarno menjadi Gedung Merdeka. Untuk informasi lebih lajut, silakan kunjungi website resmi Museum Konferensi Asia Afrika.

                  



BAB IV
PENUTUP

4.1     KESIMPULAN
                   Kami telah mengunjungi obyek Wisata Museum Geologi , Museum Pos Indonesia dan Museum  Sri Baduga kesimpulan yang kami dapat bahwa di museum terdapat sejarah yang sangat erat kaitannya dengan sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia. dan kami pun dapat menambah wawasan dan kami juga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan pendekatan kotekstual.
4.2     SARAN
                   Adapun saran saran yang dapat kami sampaikan adalah  bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi agar di jaga kelestariannya serta adanya perkembangan agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus bisa mengetahuinya. Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan alam perlu di pelihara dan di jaga agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bisa saling berpadu dan saling mengisi sehingga dapat menciptakan keselarasan dan keseimbangan kehidupan umat manusia





















No comments:

Post a Comment

MEMBUAT KAMU JATUH CINTA


CARA MEMBUAT WANIT JATUHCINTA

pertama kamu beranikan diri untuk berkenalan
dan bedarinkan diri minta no HP
dan Beranikan diri maen kerumahnya














Sii Perintis

My photo
My introduction in this field of strong desire and high fantasy or high dream want to be a successful person

Search This Blog

Apakah anda kenal dengan blog ini?

Topeng

Recent Comments

Gallery

Yllix

yX Media - Monetize your website traffic with us

Breaking News

Pages - Menu

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages