PERANAN PERANTARA PEMASARAN
Istilah perantara
merujuk pada individu dan institusi yang menghubungkan aliran barang dari
produsen ke konsumen akhir dan konsumen industrial.
Dalam menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen, anggota-anggota saluran distribusi
menjalankan sejumlah fungsi utama dan terlibat dalam aliran kegiatan pemasaran
yang dapat dikelompokan menjadi 3 fungsi pokok,yaitu;
A. Fungsi
Transaksional
1. Buying
2. Selling
3. Risk
B. Fungsi
Logistik
1. Assorting
2. Storing
3. Sorting
4. Transporting
C. Fungsi
Fasilitas
1. Financing
2. Grading
3. Marketing
8.3
SALURAN DITRIBUSI
Saluran distibusi
adalah rute atau rangkain perantara, baik yang dikelola oleh pemasar atau yang
independen, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam saluran
distibusi, yaitu;
·
Pertimbangan
Pasar
1. Jenis
Pasar
2. Jumlah
Pelanggan Potensial
3. Konsentrasi
Geografis Pasar
4. Jumlah
dan Ukuran Pesanan
·
Pertimbangan
Produk
1. Nilai
Unit ( Unit Value)
2. Perishability
3. Sifat
Teknis Produk
·
Petimbangan
Tentang Perantara
1. Jasa
yang diberikan Perantara
2. Keberadaan
Perantara yang diinginkan
3. Sikap
Perantara terhadap Kebijakan Perusahaan
·
Pertimbangan
Perusahaan
1. Sumber-sumber
Finansial
2. Kemampuan
Manajeman
3. Tingkat
Pengandalian yang diinginkan
4. Jasa
yang Diberikan Penjual
5. Lingkungan
a. Distribusi
eksklusif, yaitu produsen hanya menunjuk satu orang perantara khusus untuk
menyalurkan barangnya didaerah atau wilayah tertentu, dengan syarat perantara
itu tidak diperkenankan menjual produk milik produsen lain.
b. Distribusi
intensif, yaitu produsen berusaha menyediakan produknya di semua gerai ritel
yang mungkin memasarkannya.
c. Distribusi
selektif, yaitu menempatkan produk perusahaan di beberapa gerai ritel saja
dalam suatu daerah tertentu.
8.4
PERDAGANGAN ECERAN ( RETAILING)
Retailing merupakan
semua kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir
untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis.
Empat fungsi utam
Retailing, yaitu;
1. Membeli
dan menyimpan produk
2. Memindahkan
hak milik produk tersebut kepada konsumen akhir
3. Memberikan
informasi mengenai karakteristik dan pembelian produk tersebut
4. Memberikan
kredit kepada konsumen ( dalam khasus tertentu )
Jenis-jenis Retaling
A. Tipe
kepemilikan
1. Independent
retail firm, yaitu gerai retell yang dimiliki dan dioperasikan secara
independen dan tanpa penggabungan.
2. Warilaba
( franchising)
3. Corporate
chain
B. Produk
atau Jasa yang dijual
1. Service
Retailing
a. Rented-Goods
Service
b. Owned-Goods
Service
c. Non-Goods
Service
2. Product
Retailing
a. Pasar
Swalayan (supermarket)
b. Toko
serba ada (department store)
c. Specialty
Store
d. Catalog
Showroom
e. Convenince
Store
f. Superstore
C. Non-Store
Retailiting
1. Telephone
and Media Retailers
2. Vending
Machines
3. Mail
Order
4. Electronic
Marketing
5. Multievel
Marketing
D. Strategi
Penetapan Harha
E. Lokasi
8.5
PERDAGANAN GROSIR (WHOLESALING)
Adalah segala kegiatan
menjual produk dalam kuantitas besar kepada pembeli non-komsumen akhir untuk
tujuan dijual kembali, disewakan, diproses lebih lanjut, atau untuk kepentingan
bisnis lainnya.
Dewasa ini perdagangan
grosir masih penting keberadaannya bagi produsen karena alasan berikut ini :
1. Para
produsen kecil sumber keuangannya terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi
penjualan langsung.
2. Produsen
yang cukup mampu pun lebih suka menggunakan modalnya untuk memperluas produksi
dari pada melakukan kegiatan penjualan partai besar.
3. Operasi
perdagangan grosir lebih efesian karena skala operasi mereka, luasnya hubungan
mereka dengan pelanggannya dan keahlian khusus mereka.
4. Pengecer
yang menjual banyak lini produk lebih suka membeli bermacam-macam produk mulai
pedagang grosur dari pada melalui produsennya langsung.
Jenis-jenis perdagangan grosir
1. Independent
Wholesaler
Disebut independent karena mereka
tidak dimiliki atau tidak dikendalikan oleh produsen.
2. Manufacturer-owned
wholesalers
Sepenuhnya dimiliki dan
dikendalikan oelh perusahaan.
8.6
DISTRIBUSI FISIK
Adalah segala kegiatan
untuk memindahkan produk dalam kuantitas tertentu, kesuatu tempat tertentu, dan
dalam jangka waktu tertentu.
Fungsi dalam distribusi
fisik meliputi :
1. Transportation
2. Storage
dan Warehousing
3. Inventory
Central
4. Material
Handling
5. Border
Procesaing
6. Protective
Packaging
BAB 9
KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI
9.1
Pendahuluan
Komunikasi pemasaran
merupakan salah satu fakto penentu kesuksessan strategi dan program pemasaran.
9.2
PROSES KOMUNIKASI PEMSARAN
Proses pengembangan
komunikasi pemasaran yang efektif meliputi depalan tahap pokok yang saling
terkait, yaitu;
1. Mengidentifikasikan
audiens sasaran
2. Menentukan
tujuan komunikasi
3. Merancang
pesan
4. Memilih
saluran komunikasi
5. Menyusun
anggaran komunikasi total
6. Manentukan
bauran komunikasi pemasaran terintegrasi
7. Mengimplementsikan
IMC
8. Mengumpulkan
umpan balik
9.3
BAURAN KOMUNIKSI PEMASARAN TERINTEGRASI
Meliputi lima elemen
yaitu; periklanan, peromosi penjualan, public relations, personal selling, dan
direct & online marketing. Pemilihan kelompok bauran komunikasi pemasaran
terintegrasi dipengaruhi oleh lima factor utama, yaitu;
1. Tipe
Pasar Produk
2. Push
vs Pull Strategi
3. Kesiapan
Konsumen untuk melakukan Pembelian
4. Taha
dalam Siklus Hidup Produk
5. Posisi
Persaingan Perusahaan
9.4
MEDIA SOSIAL (CONSUMER-GENEATED MEDIA)
Kategori media social:
1. Egocentric
sites
Contoh (facebook.com, Bebo.com)
2. Community
sites
Contoh ( BigWaveDave.com,
BlackPlanet.com)
3. Opportunistic
sites
Contoh ( Linkedln.com)
4. Passion-centric
sites
Contoh ( TheSamba.com)
5. Media
sharing sites
Contoh (Flickr.com, YouTube.come)
9.5
PENGANGGARAN PROMOSI
Salah satu keputusan
pemasaran tersulit adalah menentukan
besarnya dana yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi.
Ada empat metode
penentuan anggaran promosi yang banyak diterapkan:
·
Affordable
method, yaitu merupakan besarnya anggaran promosi berdasarkan kemampuan
finansial atau dana yang tersedia di perusahaan.
·
Percentage-of-sales
method, yaitu menetapkan anggaran promosi berdasarkan presentasi tertentu dari
perusahaan atau berdasarkan presentase dari harga jual.
·
Competitive-parity
method, yakni menetapkan anggaran promosi untuk mencapai parita share-of-sales
voice dengan daya saing.
·
Objective-and-task
method, yaitu mentukan anggaran promosi melalui beberapa langkah systematis
yang terditi atas menetukan tujuan spesifikasi, menetapkan tugas-tugas spesifik
yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, dan memperkirakan
biaya pengimplementasian tugas-tugas tersebut.
BAB 10
PEMASARAN GLOBAL DAN E-MARKETING
10.1
PENDAHULUAN
Globalisasi mengubah
banyak aspek kehidupan, termasuk cara berbisnis dan memasarkan produk. Batas-batas antar Negara menjadi tidak
relevan lagi.
10.2
MOTIF PERUSAHAAN “GO INTERNATIONAL”
Motif atau alasannya
bisa beraneka raga, baik yang sifatnya proaktif maupun reaktif. Berikut
diantaranya:
a. Proaktif
·
Perusahaann
memiliki produk yang unik, yang sumber-sumbernya tidak ada dinegara lain.
·
Adanya informasi
ekslusif tentang pasar global.
·
Komitmen
manajemen untuk terjun ke arena pasar global.
·
Untuk memproleh
skala ekonomis dalam produksi
·
Untuk
meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, khususnya sebagai pemain global.
b. Reaktif
·
Perusahaan
mengalami over produksi, sehingga kelebihannya dipasarkan ke luar negari.
·
Untuk mengatasi
penurunan penjualan akibat pengaruh perubahan variable demografi dalam negri.
·
Untuk
memanfaatkan kelebihan kapasitas.
·
Untuk mengurangi
ketergantungan pada satu sumber saja.
·
Untuk
menghindari resesi di dalam negri.
10.3
SEGMENTING,
TARGETING & POSITIONING GLOBAL
Segmentasi pasar global
merupakan proses mengidentifikasi segmen-segmen spesifik yang terdiri atas
pelanggan potensial dengan atribut-atribut homogen yang berkemungkinan memiliki
perilaku pembelian serupa. Beberapa alternative dengan melakukan segmentasi
horizontal berdasarkan kategori pemakaian produk.
1. Segmentasi
geografis
2. Segmentasi
demografis
3. Segmentasi
psikgrafis
4. Segmentasi
perilaku
5. Segmentasi
manfaat
6. Segmentaso
vertical versus horizontal
Global targeting
merupakan proses mengevaluasai dan membandingkan berbagai segmen pasar global,
serta memilih salah satu atau lebih diantaranya sebgai pasar sasaran yang
dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efesien. Ada
tiga alternative strategi targeting yang dapat dipilih, yaitu:
1. Standardized
Global Marketing
2. Concentrated
Global Marketing
3. Differentiated
Global Marketing
Positioning, pada
perinsipnya, potitioning berusaha menetapkan produk dalam benak pelanggan
sasaran dalam sedemikian rupa sehingga dipersepsikan secara unik dan lebih
unggul dibandingkan produk dan merek pesaing dalam hal atribut dan manfaat
produk. Ada beberapa alternative yang bisa dipilih:
1. Positioning
berdasarkan atribut dan manfaat
2. Positioning
berdasarkan kualitas/harga
3. Positioning
berdasarkan pemakaian/aplikasi dan pemakai
4. High-Tech
Positioning
5. High-Touch
Positioning
10.4
TANTANGAN
PEMASARAN GLOBAL
Ada lima isu yang patut
didapatkan perhatian serius dari setiap pemasar:
1. Standarisasi
Versus Adaptasi
2. Sensitivitas
Kultural
3. National
dan Country-of-origin
4. Mode
ofentry strategy
5. Bauran
pemasaran global
10.5
e-MARKETING
pertumbuhan pemakai
internet mengalami peningkatan drastis dalam beberapa tahun terakhir, data
statistic menunjukan bahwa tahun 2015 jumlah pemakai internet diseluruh dunia
mencapai 3,37 miliyar orang.
e-bussiness mencangkup 5 kategori: 1) e-tailing atau
toko virtual disitus internet, 2) transaksi business to business, 3) electronic
data interchanges, 4) e-mail, instan massaging, blogs, 5) pengumpulan data dan
manfaat infomasi demografis, produk dan lainnya melalui kontak web.
Tujuan e-marketing
dikelompokan menjadi 5S, yaitu:
1. Sall
2. Serve
3. Speak
4. Save
5. Sizzle
Manfaat utama
e-marketing bagi konsumen yaitu:
1. Membandingkan
harga dan fitur produk atau jasa untuk mendapatkan pilihan terbaik.
2. Kemudahan
dan kenyamanan bertaransaksi dimana pun dan kapan pun.
3. Mendapatkan
layanan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi.
Beberapa kendala dan
tantangan e-marketing.
1. Perancangan
system pembayaran online yang aman
2. Perlindungan
privasi konsumen
3. Pencegahan
fraud dan scam
4. Perbaikan
desain situs dan pelayanan pelanggan
5. Penekanan
kemungkinan terjadinya konflik antar saluran distribusi dan sengketa hak atas
kekayaan intelektual.
No comments:
Post a Comment